Senin, 10 Oktober 2011

Pendekatan Arkeologi Dalam Studi Islam

Pendekatan Arkeologi dalam Studi Islam


Dalam studi Islam kita kenal berbagai macam pendekatan antara lain pendekatan teologis normatif, pendekatan antropologis, pendekatan sosiologis, pendekatan filosofis, pendekatan psikologis, pendekatan historis, dan pendekatan kebudayaan. Berbagai pendekatan tersebut diperlukan agar kehadiran Islam secara fungsional dapat dirasakan. Dalam hal ini penulis mencoba mencari referensi lain dari pendekatan Islam yang belum banyak tersentuh dalam pembahasan metodologi studi Islam, yakni pendekatan arkeologi. Alasan penulis membahas judul tersebut karena studi Islam pada salah satu sisi adalah studi budaya yang menyangkut pula benda-benda material peninggalan kebudayaan Islam masa lalu.
Pendekatan arkeologi berbeda dengan pendekatan historis, antropologi maupun sosial budaya, meskipun dalam praktiknya arkeologi bersentuhan dengan ilmu-ilmu humaniora tersebut. Alasan lain yang mendasari mengapa pendekatan arkeologi diperlukan dalam studi Islam karena arkeologi, dengan metode dan teknik operasionalnya dapat memasuki rentang waktu paling kuno, sekitar 3,5 juta tahun lalu.

1. Pengertian
Arkeologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari benda-benda purbakala sebagai peninggalan sejarah. Sehingga arkeologi merupakan ilmu bantu sejarah yang mengungkap masa lampau melalui benda-benda material. Jadi sasaran dari arkeologi adalah benda-benda material yang berupa artefak dan situs yang digunakan untuk merekonstruksi sejarah umat manusia.
Dalam kaitannya dengan studi Islam, maka arkeologi sebagai satu disiplin ilmu digunakan untuk merekonstruksi perkembangan Islam di suatu tempat melalui benda-benda artefak maupun situs peninggalan Islam sehingga memahami Islam di suatu tempat tersebut pada masa lampau. Hal tersebut dilakukan agar generasi mendatang dapat memahami Islam dengan bukti-bukti benda material. Dengan demikian akan muncul Arkeo-Islamologi atau Arkeologi Islam* yakni hubungan antara srtudi Islam dengan Arkeologi dan ilmu-ilmu bantu arkeologi.

2. Prinsip-Prinsip dalam Pendekatan Arkeologi Islam
                      Menggali sisa-sisa peninggalan manusia di masa lampau. Itulah ciri utama sebuah pendekatan arkeologi.Apakah perbedaan pendekatan historis dengan arkeologis?
                      Pada hakekatnya pendekatan arkeologi Islam tidak dapat terlepas dari pendekatan sejarah kebudayaan Islam. Perbedaan yang jelas terletak pada data sebagai sumber pengkajian. Data pada ilmu sejarah adalah sumber tertulis, termasuk wawancara, sedangkan data arkeologi lebih banyak memberikan perhatian pada benda – benda budaya material (material culture ) baik pada tingkat observasi, deskripsi, maupun eksplanasi.
                      Melalui prinsip-prinsip arkeologi dan ilmu-ilmu bantunya, kajian tentang Islam dapat direkonstruksi sejak pra-Kerasulan, masa Kerasulan dan pasca Kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dan secara lebih luas dapat mengaitkan titik temporal yang berkaitan dengan Islam misalnya: orang Islam, dunia Islam, domain Islam, negara Islam dan lain-lain ke dalam suatu tata urutan tertentu.
                      Sebagai satu disiplin ilmu arkeologi sebagai salah satu pendekatan dalam studi Islam tidak dapat terlepas dari ilmu-ilmu lain. Misalnya :
Arkeologi Islam       dengan          Epigrafi                                Studi Prasasti
Arkeologi Islam       dengan          Filologi                                 Studi Naskah Kuno
Arkeologi Islam       dengan          Arsitektur                             Bangunan sakral
Arkeologi Islam       dengan          Antropologi                          Kebudayaan
Arkeologi Islam       dengan          Sosiologi                              Sejarah Pesantren

3. Komentar.
                      Sebagai salah satu pendekatan dalam studi Islam, arkeologi Islam bisa jadi merupakan pendekatan tersendiri di luar pendekatan historis.
                      Hal tersebut mengingat bahwa kajian Islam tidak hanya dilihat dari aspek yang mendasar ajaran Islam tetapi juga dari aspek budaya termasuk studi benda-benda materiil misalnya: naskah asli al-Quran, arsitektur masjid, mata uang, makam dan tempat sakral, pakaian kebesaran, dan lain-lain.
                      Untuk kasus-kasus di Indonesia dapat dipahami hal-hal sebagai berikut :
a.      Perubahan-perubahan budaya dalam masa sosialisasi Islam di Indonesia.
b. Pengaruh arsitektur kuburan dari tradisi prasejarah dalam masa pertumbuhan Islam di Indonesia
c.       Anasir Hindu-Islam dalam arsitektur peribadatan Islam di Indonesia
d.      Fase-fase perkembangan kaligrafi Islam di Indonesia
e.      Kronologi kota-kota Islam di pesisir utara Jawa , Sumatera dan sebagainya.

(Dirangkum dari, Menemukan Peradaban, Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia, Prof. DR. Hasan Muarif Ambari,PT Logos Wacana Ilmu , Jakarta, Februari 2001.)


* Prof.DR. Hasan Muarif Ambari, Menemukan Peradaban, Jejak Arkeologis dan Historis Islam di Indonesia, Logos, Jakarta Desember 1998, hal.: 6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar